1) Awal masuknya islam ke
andalusia
Pada periode klasik paruh pertama masa kemajuan ( 650-1000 M), wilayah
kekuasaan Islam meluas melalui Afrika Utara ( Aljazair dan Maroko) sampai ke
Spanyol di Barat. Spanyol adalah nama baru dari Andalusia zaman dahulu. Nama
Andalusia berasal dari suku ( Vendalus ) yang menaklukkan Eropa Barat dimasa
lalu sebelum bangsa Goth dan Arab (Islam) Kondisi Andalusia sebelum kedatangan
Islam sungguh sangat memprihatinkan, terutama ketika masa pemerintahan raja
Ghotic yang melaksanakan pemerintahannya dengan besi. Kondisi ini menyebabkan
rakyat Andalusia menderita dan tertekan. Mereka sangat merindukan datangnya
kekuatan ratu adil sebagai sebuah kekuatan yang mampu mengeluarkan mereka saat
itu, kerinduan mereka akhirnya menemukan momentumnya ketika kedatangan Islam di
Andalusia.
Ketika Dinasti Umayah dipegang oleh Khalifah al- Walid bin Abdul Malik
(al-Walid I ) (naik takhta 86 H atau 1705 M ), khalifah VI. la menunjuk
Musa bin Nusair sebagai gubernur di Afrika Utara Pada masa kepemimpinan Musa
bin Nusair, Afrika sebagian barat dapat di kuasai kecuali Sabtah (Ceuta ) yang
pada waktu itu berada di bawah kekuasaan Bizantium. Ketika inilah pasukan Islam
mampu menguasai bagian barat sampai Andalusia.
Penaklukan Islam di Andalusia tidak terlepas dari kepiawaian tiga
pahlawan Islam, yaitu Tharif Ibn Malik, Thariq bin Ziyad, Musa bin Nushair.
Perluasan bani umayyah ke Andalusia diawali oleh rintisan Tharif ibn
Malik yang berhasil menguasai ujung paling selatan eropa, upaya ini kemudian
dilanjutkan oleh Thariq bin Ziyad yang berhasil menguasai ibu kota Andalusia,
Toledo. Kemudian ia juga menguasai Archidona, Elfiro dan Cordova. Bahkan raja
Roderick (raja terakhir Vichigothic) berhasil ia kalahkan pada tahun 711 M
Keberhasilan Thariq dalam melumpuhkan penguasa di Andalusia dalam sejarah
Islam dicatat sebagai acuan resmi penaklukan Andalusia oleh Islam. Kemudian
ekspansi ini dilanjutkan pada waktu yang sama oleh Musa bin Nushair yang
akhirnya mampu menguasai Andalusia bagian barat yang belum dilalui oleh Thariq,
tanpa memperoleh perlawanan yang berarti. Keberhasilan ekspansi ini akhirnya
bermuara dengan dikuasainya seluruh wilayah Andalusia ke tangan Islam. Pada
saat itu kekhalifahan dinasti umayyah pada masa pemerintahan Walid bin Abdul
Malik hanya menjadikan daerah Andalusia sebagai sebuah keamiran saja. Ia
menunjuk Musa bin Nushair sebagai amir di sana yang berkedudukan di Afrika
Utara. Ketika dinasti umayyah di damaskus runtuh, perkembangan Andalusia
kemudian dipegang oleh seorang pangeran umayyah Abdurrahman Ibn Mu’awiyah ibn Hisyam
yang berhasil lolos dari buruan bani abbas. Tokoh inilah yang kemudian berhasil
mendirikan kembali bani umayyah di Andalusia.
Islam masuk ke Spanyol (Cordova) pada tahun 93 H (711 M) dibawah pimpinan
Tariq bin Ziyad yang memimpin angkatan perang Islam untuk membuka Andalusia
dengan membawa 7000 orang pasukan. Dengan kekuatan tambahan, Thariq yang
mengepalai 12.000 pasukan, pada 19 Juli 711 berhadapan dengan pasukan
Raja Roderick di mulut Sungai Barbate dipesisir laguna janda dan berhasil
mengalahkan tentara Gotik yang merupakan kemenangan penting untuk memudahkan
pasukan muslim melintasi dan penaklukan kota-kota Spanyol lainnya tanpa
mengalami perlawanan berarti.
2.
Pola Pendidikan Islam Pada Masa Dinasti Umayah Di Andalusia
Islam di Andalusia telah mencatat satu lembaran peradaban dan kebudayaan
yang sangat brilian dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan
penyebrangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad XII.
Minat terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan serta filsafat mulai
dikembangkan pada abad IX M selama pemerintahan penguasa Bani Umayah yang ke-5,
Muhammad ibn Abd Al-Rahman (832-886 M).
Adapun pola pendidikan Islam di Andalusia secara garis besar adalah sebagai
berikut:
A) Kuttab
Umat muslim Andalusia telah menoreh catatan sejarah yang sangat mengagumkan
dalam bidang intelektual, banyak perestasi yang mereka peroleh khususnya
perkembangan pendidikan Islam. Pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan Islam
sangat tergantung pada penguasa yang menjadi pendorong utama bagi kegiatan
pendidikan. Menurut Abuddin Nata, di Andalusia menyebar lembaga pendidikan yang
dinamakan Kuttab. Kuttab termasuk lembaga pendidikan terendah yang sudah
tertata dengan rapi dan para siswa mempelajari berabagai macam disiplin Ilmu
Pengetahuan diantaranya Fiqih, Bahasa dan sastra, serta musik dan kesenian :
1)
Fiqih
Pemeluk islam diandalusia menganut mazhab
Maliki, maka para ulama memperkenalkan materi-materi fikih dari mazhab maliki.
Tokoh-tokoh yang termansyur disini diantaranya tersebut nama Ziyad ibnu Abd.
Ar-Rahman dan dilanjutkan oleh ibnu yahya. Yahya sempat menjadi kadi pada masa
hisyam ibn abd rahman, dan masih banyak nama-nam lain, seperti abu Bakar, ibn
al-Qutiyah, munjir ibn Sais al-Baluthi, dan ibnu Hazm yang sangat popular pada
saat itu. Santri pada kutab mendapat pelajaran yang cukup lengkap dan
ulama-ulama yang ahli pada bidang ilmunya, sehingga para siswa-siswanya lebih
cepat menyerap ilmu pengetahuan yang dipelajarinya, sehingga menumbuhkan minat
belajar dikala itu.
2)
Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa resmi dan bahasa administrasi dalam
pemerintah Islam di Andalusia. Bahasa Arab ini diajarkan kepada murid-murid dan
para pelajar, baik yang Islam maupun non-Islam. Dan hal ini dapat diterima oleh
masyarakat, bahkan mereka rela menomorduakan bahasa asli mereka. Mereka juga
banyak yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab, sehingga mereka terampil dalam
berbicara maupun dalam tatabahasa. Di antara ahli bahasa tersebut yang
termasyhur ialah Ibnu Malik pengarang kitab Alfiah, Ibn Sayyidih, Ibn Khuruf,
Ibn Al-Haj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan
Al-Garnathi. Seiring dengan kemajuan bahasa itu, karya-karya sastra banyak
bermunculan, seperti al-iqd al-Farid karya Ibn Abidin Rabbih, al-Dzakhirah fi
Mahasin Ahl al-Jazirah oleh Ibn Basam, kitab al-Qalaid buah karya Al-Fath Ibn
Khaqan dan banyak lagi yang lainnya.
3)
Musik dan Kesenian
Sya’ir merupakan ekspresi utama dari peradaban Andalusia. Pada dasarnya
sya’ir mereka didasarkan pada model-model sya’ir Arab yang membangkitkan
semangatt prajurit dan interes faksional para penakluk Arab. Dalam bidang musik
dan suara, Islam di Andalusia mencapai kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan
ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Ia selalu tampil mempertunjukan kebolehannya. Kepiawaiannya
bermusik dan seni membuat ia menjadi orang terkenal pada masa itu, ilmu yang
dimilikinya diajarkan kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan dan
juga kepada para budak, sehingga kehebatannya tersebar luas.
B)
Pendidikan Tinggi
Tidak dapat dipungkiri bahwa islam di spayol
merupakan tonggak sejarah peradaban, kebudayaan dan pendidikan pada abad
kedelapan dan akhir abad ketiga belas. Universitas Cordova berdiri megah dan
menjadi simbol Spayol, sehinggaterkenal keseluruh
dunia. Universitas ini tegak bersanding dengan mesjid Abdurrahman III,
yang pada akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal
yang setara dengan Universitas al-azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di
bagdhad. Perguruan tinggi ini telah menjadi pilihan utama bagi generasi muda
yang mencintai ilmu penetahuan, baik dari belahan asia, Eropa, Afrika, dan
belahan dunia lainnya.
Banyak yang pantas dilihat pada
daerah ini, khususnyta dalam bidang pendidikan. Perpustakaan pada masa itu tidak ada tandingnya,
yang menampunng kurang lebih empat
juta buku yang mancakup berbagai disiplin ilmu. Buku-buku itu dikonsumtifkan
untuk seribu lebih mahasiswa yang sedang menuntut ilmu. Selain itu
terdapat juga Universitas Sevilla, Malago, dan Granada. Pada perguruan tinggi
ini diajarkan ilmu kedokteran, astronomi, hukum islam,
kimia dan lain-lain. Pada lembaga ini terdapat pengajar yang cukup dikenal
diantaranya, yaitu Ibnu Qutaibah yang dikenal sebagai ahli tatabahasa, Abu Ali
Qali yang ahli pada Biologi. Namun secara garis besar pada perguruan tinggi di
Spayol terdapat dua konsentrasi ilmu pengetahuan yaitu
1)
Filsafat
Universitas
Cordova mampu menyaingi Bagdhad, salah satu diantaranya karena mampu mengimpor
ilmu filsafat dari belahan timur dalam jumlah besar, sekalipun bagdhad
termaksud pusat ilmu pengetahuan islam. Sehingga beberapa waktu sesudahnya
melahirkan filosof-filosof besar dengan karya-karya emasnya.Ibnu Bajjah adalah
filosof muslim yang pertama dan utama dalam sejarah kefilsafatan di Andalusia.
Nama lengkapnya adalah Muhammad ibnu yahya ibnu Al-sha’ig, yang lebih terkenal
dengan nama ibnu Bajjah. Orang barat menyebutnya Avenpace. Ia dilahirkan di saragosa
(spayol) pada akhir abad ke-5H/abad ke-11 M.Tokoh yang lainnya terdapat
nama Abu Bakar ibnu thulafail, penduduk asli wadi asy, sebuah dusun kecil di
sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut pada tahun 1158 M. Ia
banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan
filsafat. Karya filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay Ibn Yaqzhan.Pada
akhir abad ke-12 masehi muncul seorang pengikut aristoteles yang terbesar dari
kalangan filsafat islam ia adalah Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Muhammad
Ruyd, dilahirkan di Cordova, Andalusia pada tahun 510 H/1126M, yang terkenal
dengan nama Ibnu Rusyd.denganKepeawaiannya yang luar biasa dengan ilmu hokum sehingga
ia diangkat menjadi ketua mahkama agung di Cordova (Qadhi Al-Qudhati). Karya
besarnya yang termansyur adalah bidayah Al-Mijtahid.
2)
Bidang Sains
Sedangkan di bidang sains tercatat nama Abbas Ibnu Farnas yang terkenaldalam
ilmu kimia dan astronomi. Ia adalah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca
dari batu. Perkembangan sains pada daerah ini di ikuti pula oleh ilmu
kedokteran, matematika, kimia, serta musik dan
llmu lainnya, bahkan ada ilmuwan wanita yang ahli kedokteran, yaitu Ummu
al-Hasan binti Abi jafar.
3) Faktor Pendukung Kemajuan
Pendidikan Di Andalusia
a) Adanya dukungan
dari para penguasa. Kemajuan Andalusia Islam sangat ditentukan oleh adanya
penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa serta mencintai ilmu pengetahuan,
juga memberikan dukungan dan penghargaan terhadap para ilmuawan dan cendekiawan.
b) Didirikannya
sekolah-sekolah dan universitas-universitas dibeberapa kota di Spanyol oleh Abd
Al-Rahman III Al-Nashir, dengan universitasnya yang terkenal di Cordova. Serta
dibangunnya perpustakaan-perpustakaan yang memiliki koleksi buku-buku yang
cukup banyak
c) Banyaknya
para sarjana Islam yang datang dari ujung Timur sampai ujung Barat wilayah
Islam dengan membawa berbagai buku dan bermacam gagasan. Ini menunjukkan bahwa
meskipun umat Islam terpecah dalam berbagai kesatuan politik, terdapat apa yang
disebut kesatuan Budaya Islam.
d) Adanya persaingan
antara Abbasiyah di Bagdhad dan Umayah di Spanyol dalam bidang ilmu pengetahuan
dan peradaban. Kompetisi dalam bidang ilmu pengetahuan dengan didirikannya
Universitas Cordova yang menyaingi Universitas Nizhamiyah di Bagdhad yang
merupakan persaingan positif tidak selalu dalam bentuk peperangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar